Senin, 22 Juni 2015

ANALISIS DU PONT DAN ANALISIS KEBANGRUTAN



                                 KETERANGAN ANALISIS DU PONT
DAN ANALISIS KEBANGKRUTAN
PADA PT ARGO PANTES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
ANALISIS DU PONT
Membandingkan keadaan ROE ( Return on Equity ) dengan keadaan ROA ( Return on Assets ) :
Pada 3 tahun yang saya ambil sebagai sampel dari Laporan Keuangan  tahun 2010 , 2011 dan 2012, secara berurutan, dapat dilihat bahwa :
a.       Pada tahun 2010 : ROE = - 0, 5900 dan ROA = - 0,0875
b.      Pada tahun 2011: ROE = - 0,6691 dan ROA   = 0,1410
c.       Pada tahun 2012 : ROE = - 0,6268 dan ROA  = 0,0767

Hasil perhitungan di tiga tahun diatas menunjukan bahwa Keadaan ROE    ( Return on Equity) nya lebih besar dari ROA ( Return on Assets ) atau biasa dilambangkan dengan ROE > ROA .Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa perusahaaan ini mengalami Equity Multiplier atau memiliki sumber pendanaan yang paling banyak berasal dari utang atau bisa disimpulkan perusahaan ini memiliki utang dan setelah dianalisis hasil perhitungan ini sesuai dengan dengan keadaan Laporan keuangan yang ada di peruahaan ini.

ANALISIS KEBANGKRUTAN

            Untuk menentukan analisis kebangkrutan dari perusahaan ini, kita harus mnyesuaikan hasil analisis dengan score yang telah ditetukan bagi Perusahaan          Go Publik yang berada di Indonesia ini, yaitu apabila :
Z score : > 2,60           =          tidak terjadi  kebangrutan
1,1 – 2,60      =          daerah kelabu, dan
< 1,1              =          memiliki potensi kebangkrutan,

Dari hasil Perhitungan terhadap analisis kebagkrutan yang ada di perusahaan PT ARGO PANTES ini, ditemukan hasil anaisis sebagai berikut, yaitu :
a.       Pada tahun 1 yaitu 2010, hasil Y score adalah : - 0,024708
b.      Pada tahun 2, yaitu 2011, hasil Y score adalah : 1,39371
c.       Pada tahun 3, yaitu 2012, hasil Y score adalah : 0,68566
Hasil diatas menyimpulkan bahwa perusahaan meiliki potensi kebangkrutan, meskipun pada tahun ke 2 yaitu 2011, PT ARGO PANTES berada di Y score yang termasuk dalam daerah kelabu. Hal ini mungkin terjadi, karena pada 3 tahun berturut – turut, perusahaan ini selalu mengalami kerugian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar