BENTUK-BENTUK STRATEGI PERUBAHAN
Banyak
istilah yang biasa dipakai dalam strategi perubahan, antara lain change management, turnaround management, crisis
management, reformasi, transformasi, adaptive
strategy, dan sebagainya. Dan dalam aplikasinya dalam program-program
antara lain downsizing, rightsizing, reengineering, restrukturisasi, dan sebagainya. Istilah yang
beragam kadangkala memusingkan sehingga di bab ini akan dibahas bentuk-bentuk
perubahan apa yang sebaiknya digunakan untuk menghadapi situasi yang
berbeda-beda.
PERUBAHAN dan KEHIDUPAN
Tujuan
dari setiap langkah perubahan adalah mempertahankan dan melangsungkan
kehidupan. Berubah artinya beradaptasi, menyesuaikan diri, dan menjadi lebih
berdaya. Suatu ketika kita merasa sangat cocok untuk meneruskan kehidupan dalam
situasi tertentu. Bagi suatu perusahaan, iklim itu bisa berbentuk regulasi dan
deregulasi, budaya dan norma-norma, ketersediaan teknologi, sikap pasar,
persaingan global, kondisi ekonomi, situasi politik, dan keamanan, dan
seterusnya. Apa pilihan yang harus diambil? Apa akibatnya terhadap stakeholder? Apakah objective Anda dapat dicapai? Atau jangan-jangan perusahaan Anda
justru menuju pada kematian.
PERUBAHAN
TERENCANA dan PERUBAHAN TIDAK TERENCANA
Perubahan terencana
adalah aktivitas perubahan yang direncanakan dan berorientasi pada tujuan.
Perubahan ini berasal dari keputusan strategik untuk mengubah cara organisasi
mengerjakan usahanya. Contohnya adalah perubahan produk atau jasa, perubahan
ukuran dan struktur organisasi, dan sebagainya.
Perubahan tidak
terencana adalah pergeseran aktivitas organisasional, karena
adanyaa kekuatan eksternal yang berada di luar kontrol organisasi. Faktor
penentunya adalah antara lain pergeseran demografi angkatan kerja, adanya
peraturan pemerintah, dan perbedaan kinerja, dan lain-lain.
PERUBAHAN STRATEGIS
atau PERUBAHAN OPERASIONAL
Perubahan operasional
adalah perubahan-perubahan kecil yang bersifat parsial dan umumnya tidak
menimbulkan dampak yang luar biasa bagi divisi-divisi atau unit-unit lainnya
dalam perusahaan. Misalnya, perubahan kemasan produk, cara promosi dan
lain-lain.
Sedangkan
perubahan strategis adalah perubahan
yang berdamapak luasa dan memerlukan koordinasi dan dukungan dari unit-unit terkait,
atau bahkan seluruh komponen perusahaan. Macam-macam perubahan strategis antara
lain:
Ø Perubahan
budaya dan nilai dasar perusahaan
Ø Perubahan
arah/fokus bisnis
Ø Perubahan
cara kerja untuk efisiensi dan peningkatan hasil.
Jadi dalam perubahan
strategis tak bisa mengisolir pada satu komponen saja. Satu komponen berubah
makan semua aspek akan ikut berubah.
Perubahan
pada teknologi bisa berarti perubahan proses produksi, keterampilan, basis
pengetahuan sehingga produksi lebih efisien atau bahkan produk baru untuk pasar
yang benar-benar berbeda.
PERUBAHAN RADIKAL dan
PERUBAHAN INCREMENTAL
Menurut
Daft (2004), perubahan strategis adalah perubahan yang cenderung “radikal”, dan
perubahan operasional adalah sebagai perubahan “incremental”.
Perubahan Incremental
adalah perubahan secara kontinyu dilakukan suatu organisasi untuk memelihara
keseimbangan umum organisasi. Biasanya dilakukan terbatas dalam satu bagian
organisasi dan dampaknya dirasakan sendiri oleh bagian itu.
Perubahan Radikal
cenderung mengubah referensi, arah, dan kebijakan organisasi. Biasanya
perubahan ini mentrasnformasikan seluruh bagian institusi. Perubahan ini
melibatkan lahirnya suatu terobosan berupa struktur yang benar-benar baru
dengan proses bisnis yang berbeda.
PERUBAHAN KASAT MATA
dan PERUBAHAN MOSAIK
Perubahan-perubahan
yang terjadi secara kontras, bersifat lokal, dan dapat dilaporkan oleh wartawan
dari suatu kejadian dapat kita kategorikan sebagai perubahan kasatmata.Dalam kehidupan, ternyata juga ditemui perubahan-perubahan lain yang
tidak dapat dilihat secara kasatmata begitu saja. Sering kali untuk melihat
perubahan ini Anda memerlukan pihak ketiga yang bertindak untuk mengumpulkan
mosaik yang terpisah-pisah dan melakukan analisis terhadap kecenderungan yang
terjadi di tempat-tempat yang saling terpisah satu sama lain dengan rentang
waktu yang berjauhan. Ini yang disebut dengan perubahan mosaik.
Misalnya, pengamat politik, Samuel Huntington
mengumpulkan mosaik melalui historical
approachmengenai apa yang bakal terjadi setelah perang dingin berakhir.
Setelah mosaik-mosaik itu ditata, menyimpulkan bahwa pasca berakhirnya perang
dingin dunia akan dikejutkan oleh benturan 7-8 peradaban dunia (Barat, Islam,
Kristen, Ortodoks, Confucius, Hindu, Latin Amerika, Afrika, dan Sinic)
Seorang pengusaha yang melakukan kegiatan
bisnis di Indonesia tidak dapat mengisolasi dirinya dari kejadian-kejadian
ekonomi dan keputusan-keputusan penting yang diambil oleh bank-bank sentral di
negara-negara lain, respons dunia usaha di mancanegara, serta teknologi yang
sedang dikembangkan di berbagai negara. Pengusaha membutuhkan bantuan para
analis untuk mengumpulkan serpihan-serpihan mosaik itu dan merangkumnya menjadi
sebuah kajian utuh yang menggambarkan arah perubahan ekonomi dunia.
PEMBARUAN PERUSAHAAN
Mari
kita kembali pada dataran mikro, yaitu perubahan yang terjadai dalam unit
usaha. Platt membedakan perusahaan strategis suatu perusahaan ke dalam tiga
kategori, yaitu :
v Transformasi
Manajemen
v Manajemen
Turnaround, dan
v Manajemen
Krisis
TRANSFORMASI MANAJEMEN
Transformasi Manajemen
biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang sehat, atau perusahaan yang
mulai menangkap adanya signal-signal yang kurang menggembirakan. Pada saat ini,
biasanya perusahaan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti :
Ø Hal-hal
tidak patut apa yang telah kita lakukan (“what are we doing wrong”)
Ø Hal-hal
apa yang mampu membuat kita menjadi lebih baik (“what could we do better”)
Pada
“Sigmoid Curve” (lihat halaman
selanjutnya), transformasi dilakukan ketika perusahaan sedang berada di titik A
yang tujuannya agar institusi bisa bergerak mulus ke titik C mengikuti alur
kurva pertama atau “melompat” ke kurva kedua. Hal ini dilakukan agar jangan
sampai institusi Anda bergerak secara alamiah menuju titik B1 atau B yang
artinya mengalami kemunduran.
MANAJEMEN TURNAROUND
Manajemen
turnaround biasanya dilakukan kalau suatu perusahaan sudah mulai menghadapi
persoalan-persoalan yang agak pelik dan melibatkan pihak-pihak yang lebih luas.
Namun, padaa tahapan ini disadari perusahaan masih punya aset yang cukup dan
waktu yang memungkinkan untuk melakukan manuver perubahan. Dalam “Sigmoid Curve”, titik ini berada sedikit
di atas titik B, yang kita sebut titik B1.
Pada saat resesi,turnaround management memiliki peranyang penting, bagaimana menghasilkan
sebuah strategipemulihan yang efektif, efisien serta tepat dan cepatdalam membawa perusahaan keluar dari
resesi yang adabenar-benar sangat dibutuhkan. Perumusan strategipemulihan yang
tepat dan efektif tentu saja harus mempertimbangkan kondisi lingkungan yang ada
padaperusahaan tersebut, dalam artian bahwa kondisi ataupenyebab utama yang
menyebabkan perusahaan mengalamiresesi, apakah pada produknya,manajemen/pemiliknya,kebijakan
strategi perusahaannya atau memang kondisi lingkungan luar yang menyebabkan
terjadinya resesi tersebut.
MANAJEMEN KRISIS
Manajemen Krisis ini dilakukan ketika perusahaan memang sedang berada
di masa krisis dimana pada saat iu perusahaan mulai kehabisan aliran uang (cashflow), reputasi, dan motivasi. Pada
tahap ini perusahaan benar-benar berada di posisi yang membahayakan dan
diragukan untuk dapat bertahan karena sulit untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
pembayaran jangka pendek yang jatuh tempo dan operasional perusahaan.
Pada
“Sigmoid Curve”, titik Manajemen
Krisis berada pada B, di mana yang tersisa kemungkinan besar adalah orang lama
yang kurang produktif dan perusahan nyaris bangkrut. Tahap ini mustahil
dilakukan turnaround, maka perusahaan
harus melakukan penyelamatan strategis yang disebut dengan istilah “stop the bleeding”. Kalau titik B
berhasil diatasi, baru bisa dilakukan langkah turnaround. Namun jika perusahaan
mengalami masalah sekecil apapun, harus dilakukan langkah turnaround.
KOMBINASI STRATEGI
Ada saatnya perusahaan
tidak harus memilih salah satu dari ketiga strategi di atas yang telah
dijabarkan tadi. Dalam beberapa hal perusahaan dapat mengkombinasikan ketiga
strategi itu sehingga dapat saling melengkapi agar dapat membantu menentukan
langkah yang lebih sempuna untuk perusahaan. Platt (2001) dalam Principles of Corporate Renewal, mengajukan
langkah-langkah yang dapat digunakan untuk memilih keputusan eksekutif.
|
Tindakan Strategis
|
Transformasi
|
Turnaround
|
Manajemen
Krisis
|
Divestasi
cabang dan divisi
|
ü
|
|
|
Reengineering
proses
|
ü
|
|
|
Menerapkan
Manajemen Kendali Mutu
|
ü
|
|
|
Melakukan
perubahan produk
|
ü
|
|
|
Review
dan pengurangan produk
|
ü
|
ü
|
|
Menerapkan
“full product cost”
|
ü
|
ü
|
|
Meninjau
kembali harga jual
|
ü
|
ü
|
ü
|
Memperbaiki
sistem imbalan/upah
|
ü
|
ü
|
ü
|
Downsizing operations
|
|
ü
|
ü
|
Merekstrukturisasi
utang
|
|
ü
|
ü
|
Pemutusan
hubungan kerja
|
|
ü
|
ü
|
Memperpanjang
utang
|
|
ü
|
ü
|
Menegosiasikan
utang &partial settlement
dengan kreditor
|
|
|
ü
|
Mencari
perlindungan hukum
|
|
|
ü
|
Likuidasi
|
|
|
ü
|
Ada
pekerjaan-pekerjaan sama yang harus dilakukan pada dua atau tiga situasi yang
berbeda. Namun demikian, apa pun yang dilakukan, kapan pun akan dilakukan,
manajemen selalu perlu mengupayakan prinsip-prinsip going concern yang antara lain tercermin dalam :
1.
Biaya produksi yang efisien (low cost).
2.
Kualitas barang yang memenuhi keinginan
pasar yang selalu berkembang
3.
Revenue
dari penjualan yang terus-menerus tumbuh.
4.
Citra perusahaan, produk, dan merek yang
dijaga secara positif.
5.
Kualitas sumber daya manusia yang selalu
ditingkatkan dan bekerja produktif.
PERUBAHAN ANTISIPATIF,
REAKTIF, DAN KRISIS
Selain
jenis-jenis perubahan di atas Black & Gregersen ( 2002 ) membagi strategi
perubahan dalam tiga kategori yaitu :
v Perubahan
Antisipatif (Anticipatory Change)
v Perubahan
Reaktif (Reactive Change)
v
Perubahan Krisis (Crisis Change)
PERUBAHAN ANTISIPATIF
Anda mengantisipasi
sebelum segala sesuatu terjadi, melakukan perubahan sebelum dituntut untuk
berubah sehingga diperlukan penginderaan yang tajam ( visi ) bahkan pengendusan
sebelum sebuah kejadian besar meledak di depan mata Anda. Hal ini dipelajari
dari pergaulan yang intens dengan seluruh pelaku dalam industri dan pasar, dan
dengan membaca kajian-kajian yang dilakukan oleh para ahli. Kalau anda berada
ditengah-tengah para pelaku industri dan aktif menciptakan cara-cara baru maka
anda mampu melakukan antisipasi maka Anda adalah seorang “cracker” istilah Rhenald
Kasali untuk seorang “penggebrak”.
Inilah perubahan yang dilakukan pemimpin
pasar. Ia menciptakan standar-standar baru. Tentu saja tidak semua orang mampu
melakukannya, bahkan tingkat kesulitannya relatif tinggi meski begitu, biayanya
dalam jangka panjang relatif kecil. Semakin kuat posisi Anda di pasar dan
semakin sering Anda mendikte pasar maka semakin besar kemungkinan
keberhasilannya.
PERUBAHAN REAKTIF
Anda bereaksi terhadap
setiap kejadian dan merespons setiap hal yang baru terjadi. Kadang setiap
signal yang ada masih belum jelas betul ke mana akan bermuara. Signal-signal
itu masih akan dibentuk oleh ribuan pihak, sampai akhirnya mengkristal menjadi
sesuatu yang jelas. Semakin tidak jelas signal-signal itu maka akan semakin
besar orang menunggu dan baru bereaksi setelah jelas. Perubahan reaktif,
seperti dari bunyi katanya “ reaktif “ memang berkonotasi negatif. Orang sering
membandingkannya dengan perubahan “ proaktif “ yang artinya anticipatory.
Manusia
tentu saja sebisa mungkin mengantisipasi perubahan dengan menyiapkan segala
upaya sebelum perubahan itu terjadi. Tetapi, adakalanya manusia tidak sempat
mengambil langka-langkah tepat dengan cepat terhadap sesuatu yang signalnya
tidak jelas betul. Maka menjadi aneh bila sesuatu telah terjadi dan Anda tidak
bereaksi sama sekali. Untuk itulah Reactive
Changeselalu dibutuhkan.
PERUBAHAN KRISIS
Banyak orang membenci
krisis dan berusaha menghindar darinya. Krisis identik dengan korban, konflik,
kerugian, dan kerusakan-kerusakan. Tetapi kalau tak ada krisis, manusia
cenderung tidak banyak melakukan langkah perubahan yang mendasar. Pada saat
terjadi krisis, biasanya sesuatu yang rutin menjadi kacau. Informasi dan
tindakan-tindakan bergerak secara liar. Orang saling curiga dan kepercayaan
menjadi ujian.
Pada saat krisis, mayoritas orang cenderung
bertindak dengan penuh keragu-raguan dan kacau. Namun, orang-orang yang jernih
dan penuh keberanian akan tampil mengambil kesempatan, memimpin, dan
mengembalikan krisis pada keteraturan.
Persoalannya adalah perubahan dalam krisis
akan menyedot demikian banyak biaya dan sering kali membutuhkan energi yang sangat
besar. Persoalan lainnya adalah masyarakat kuarang memberikan tempat pada
pemimpin yang tegas melainkan lebih memberikan ruang pada pemimpin populis.
Yaitu yang lebih banyak memberikan ketenangan, kenyamanan, dan janji-janji semu
ketimbang tindakan-tindakan yang mungkin menyakitkan kalau dilakukan.
PENUTUP
Semua bentuk perubahan
tersebut harus dikenal dengan baik oleh para pemimpin perubahan. Kita tidak
bisa melakukan perubahan semata-mata untuk berubah dan bergerak seperti seekor
tikus yang berjalan didorong semata-mata oleh naluri.
Perubahan perlu dilakukan secara konseptual
sehingga tidak menyesatkan atau berhenti ditengah jalan. Pada setiap keadaan
yang berbeda, anda perlu meramu strategi dan cara yang berbeda-beda pula. Tanpa
pemahaman ini anda akan tersesat dan susah kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar